![](http://2.bp.blogspot.com/-JT3fWNy_jgM/TpEPF0wj1vI/AAAAAAAAEP8/vq7ZtgglKGw/s1600/ico_file.png)
![](http://2.bp.blogspot.com/-8N6vJXITgi4/TpEPD0ikCcI/AAAAAAAAEPs/YTFszF--q68/s1600/ico_comment.png)
Ayo bangun....
"Bangun..."
"Ya, sebentar lagi..." jawabku pelan lalu kututup telingaku dengan sebuah bantal agar tak kudengar lagi suara berisik yang mengajakku untuk membuka 'mata'.
"Hei.. Kumohon Zyadah.. Ayo bangun.."
Suara itu merayap cepat, semakin dekat dan semakin jelas di telingaku. Aku gusar dibuatnya.
"Zyadah.. Ayo bangun, Sayang.. Coba kau ingat, ini 'malam' ke berapa dalam hidupmu? Bangun, Sayang... Sungguh, kau tak akan menyesal jika segera membuka mata dan bergegas mengambil wudhu..." katanya lagi.
Pede sekali kau,..! Memang kau siapa? Huu..h..
"ZYADAaa..h..! Ayo bangun..!!! Kalau kau tak mau bangun, kutiup lehermu ya..? Ayo...!!!".
Aku membuka mata dengan paksa. Menyebalkan sekali..! Aku paling benci kalau mendengar ancaman 'kutiup lehermu, yaa..!!!'. Aku beranjak, mengumpulkan kesadaranku. Dan begitu sudah maksimal, kulihat di sekelilingku. Senyap dan sepi. Tak ada siapapun.
"O-ow.. Lalu siapa yang membangunkanku sejak tadi??" Segera kudekati jendela dan kusibak tirainya, yang ada hanya miliaran rintik gerimis sedang berpestapora menjatuhi tanah. Sementara dari bawah bantalku, surah Al-muzzammil sayup-sayup terdengar. Telah mendekati ayat, "Assamaa-u Munfatirun bihi. Kana wa'duhu Mafluulan.."
aku tersenyum sendiri. "terima kasih kalian telah membangunkanku.."
16 September 2010
0 komentar:
Posting Komentar