20.08 -
Puisi
No comments
![](http://2.bp.blogspot.com/-JT3fWNy_jgM/TpEPF0wj1vI/AAAAAAAAEP8/vq7ZtgglKGw/s1600/ico_file.png)
![](http://2.bp.blogspot.com/-8N6vJXITgi4/TpEPD0ikCcI/AAAAAAAAEPs/YTFszF--q68/s1600/ico_comment.png)
Nenek Tua dan Gulali
Di perempatan jalan barat
Gerimis turun menyayat debu
Nenek tua itu,
Menata gulali dan kepingan logam
Manis pahit harapan
Ia layangkan ke langit
Lalu turun dari langit
Memungut rintik
Yang kemudian menderasinya
Dari segala arah
Barokallahu Laha, Amin..
| Sukorejo, Desa yang mengota. Angkuh tawadhu' kehidupan, 01 Shafar 1432 - 06 Januari 2011
Gerimis turun menyayat debu
Nenek tua itu,
Menata gulali dan kepingan logam
Manis pahit harapan
Ia layangkan ke langit
Lalu turun dari langit
Memungut rintik
Yang kemudian menderasinya
Dari segala arah
Barokallahu Laha, Amin..
| Sukorejo, Desa yang mengota. Angkuh tawadhu' kehidupan, 01 Shafar 1432 - 06 Januari 2011
0 komentar:
Posting Komentar